Pelaku Penembakan Donald Trump

Pelaku Penembakan Donald Trump

l-andvineyards.com – Pelaku Penembakan Donald Trump. Penembakan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengguncang dunia dan menimbulkan berbagai spekulasi tentang identitas dan motif pelaku. Artikel ini mengulas profil pelaku, kemungkinan motif di balik tindakan tersebut, serta reaksi dari masyarakat dan dunia internasional.

Profil Pelaku Penembakan Donald Trump

Pelaku penembakan kandidat calon presiden Donald Trump dilaporkan tewas dalam penyergapan anggota Dinas Rahasia setelah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Trump dalam acara kampanye yang di selenggarakan di Butler, Pennsylvania. Trump dikabarkan mengalami luka dibagian telinga. Pihak berwenang masih mengidentifikasi pelaku penembakan dan motifnya, namun dari info yang di dapat saat ini dari satu-satunya outlet berita besar New York Post yang melaporkan bahwa pelaku penembakan adalah Thomas Matthew Crooks seorang pria berusia 20 tahun berasal dari Pennsylvania, AS. UPDATE: FBI sudah mengonfirmasi tersangka adalah Thomas Matthew Crooks.

Selain percobaan pembunuhan terhadap Trump, menurut laporan Secret Service, serangan ini juga menyebabkan tewasnya seseorang di antara kerumunan. Adapun dua orang lainnya mengalami luka kritis. Seorang saksi mata di pawai itu mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat seorang pria bersenapan di atap terdekat sebelum suara tembakan terdengar. Dalam laporan terbaru, United States Secret Service mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa penyerang menembakkan beberapa peluru ke arah panggung “dari lokasi yang lebih tinggi di luar area kampanye”.

Bagaimana kronologinya?

Para agen membunuh penyerang di tempat kejadian. Pada kampanye mantan Presiden Trump di Butler, Pennsylvania, pada malam tanggal 13 Juli sekitar pukul 18:15 (waktu setempat), seorang tersangka menembakkan beberapa peluru ke arah panggung.

Personel Dinas Rahasia AS berhasil melumpuhkan penembak tersebut, yang sekarang telah meninggal dunia. Dinas Rahasia AS merespons dengan cepat, melakukan tindakan perlindungan, dan memastikan mantan Presiden Trump selamat. Satu orang pengunjung tewas, dan dua orang lainnya mengalami luka kritis. Insiden ini masih dalam penyelidikan, dan Dinas Rahasia AS telah menginformasikan FBI,” demikian menurut pernyataan resmi Dinas Rahasia AS, yang bertugas mengamankan presiden dan mantan presiden.

Lihat Juga:  Ketegangan AS-Rusia: Menuju Perang atau Solusi Diplomatik?

Dalam insiden ini, mantan presiden Donald Trump selamat. Dia telah keluar dari rumah sakit setelah menerima perawatan, menurut dua sumber yang berbicara kepada CBS News, mitra BBC di AS. Dalam pernyataan awalnya, Trump menyampaikan apresiasi kepada Dinas Rahasia AS dan pihak penegak hukum lainnya “atas tanggapan cepat mereka terhadap penembakan yang baru saja terjadi”. “Yang terpenting, saya ingin mengucapkan belasungkawa saya kepada keluarga korban yang tewas dalam demonstrasi tersebut, serta kepada keluarga korban lainnya yang terluka parah,” ujarnya dalam sebuah unggahan. “Sungguh mengerikan bahwa tindakan seperti itu dapat terjadi di negara kita. Tidak ada informasi saat ini tentang penembaknya, yang sekarang sudah meninggal,” tambahnya. Dia mengakhiri postingannya dengan, “TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!”

Pelaku Penembakan Donald Trump

Tanggapan Joe Biden terhadap Pelaku Penembakan Donald Trump

Joe Biden: ‘Kekerasan Tidak Memiliki Tempat di Amerika’

Dalam tanggapannya, Presiden AS, Joe Biden, menyatakan bahwa “semua orang harus mengecam” insiden kekerasan yang terjadi di Pennsylvania. Ia berharap dapat berbicara dengan Donald Trump malam ini dan menyebut bahwa ia telah menerima penjelasan mengenai kejadian tersebut. “Saya telah mencoba menghubungi Donald. Dia sedang bersama para dokternya,” kata Biden. “Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa memaafkan hal ini,” tambahnya. Presiden Biden juga mengatakan bahwa agen-agen federal terlibat dalam penyelidikan penembakan tersebut. Seorang wartawan bertanya apakah dia yakin bahwa itu adalah percobaan pembunuhan. “Saya ingin memastikan bahwa kami mendapatkan semua fakta yang diperlukan,” jawab pesaing Trump dalam Pilpres AS.

Keterangan dari FBI

Biro Penyelidik Federal (FBI) menyatakan bahwa insiden penembakan di tengah kerumunan ini sebagai “upaya pembunuhan”. Agen khusus FBI, Kevin Rojek, mengatakan: “Malam ini kita menghadapi apa yang kita sebut sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden kita, Donald J. Trump.” katanya. “Ini masih merupakan TKP aktif,” tambahnya, sambil menunjukkan bahwa mereka memiliki sejumlah agen tempat kejadian untuk menyelidiki insiden tersebut. Sejauh ini, FBI menyatakan bahwa mereka belum siap untuk mengungkap identitas tersangka dan motifnya masih belum diketahui. Penyerang tidak membawa dokumen identitas, sehingga petugas menunggu hasil DNA dan data biometrik untuk melakukan identifikasi, menurut penegak hukum. Dalam pernyataan kepada media, FBI mengungkapkan bahwa aparat penegak hukum tidak menyadari keberadaan tersangka di atap gedung dekat lokasi kampanye Trump hingga tembakan dilepaskan. Semua korban yang berkunjung dari kampanye itu adalah laki-laki. Seorang di antaranya meninggal, dan dua lainnya mengalami luka kritis.

Lihat Juga:  Anies Baswedan Terpental dari Pilkada DKI Jakarta 2024: Apa yang Terjadi?

Kesimpulan

Penembakan terhadap Donald Trump menyoroti berbagai isu kompleks, mulai dari keamanan tokoh publik hingga polarisasi politik di Amerika Serikat. Penyelidikan terhadap pelaku dan motifnya akan menjadi kunci untuk memahami dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Reaksi dari masyarakat dan dunia internasional menunjukkan pentingnya menjaga kedamaian dan menolak segala bentuk kekerasan dalam kehidupan politik dan sosial.